You Are What You Think

Hasil gambar untuk You Are What You Think“Orang yang mengeluarkan pikiran positif akan mengaktifkan dunia sekitarnya secara positif dan kembali kepadanya dengan hasil yang positif.”Itulah kutipan yang disampaikan oleh Norman Vincent Peale dalam bukunya yang sangat melegenda, The Power of Positive Thinking. Pesan untuk selalu berpikir positif tentu saja tidak hanya disampaikan oleh Norman Vincent Peale, melainkan juga bisa ditemukan dalam kitab-kitab suci dan ajaran-ajaran spiritual tentang kebaikan. Bahkan dalam mitologi Yunani juga kita mengenal kisah Pygmalion yang secara jelas menggambarkan dampak berpikir positif. Sekedar mengingatkan Anda, berikut kisah Pygmalion itu.
Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sangat piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan keahliannya itu Dia dikenal dan disukai oleh teman dan tetangganya. Melainkan karena Pygmalion dikenal sebagai orang
yang selalu berpikir positif. Ia selalu memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang baik, sudut pandang yang positif.
Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, “Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini”. Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, “Kikir betul orang itu.” Tetapi Pygmalion berkata, “Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu”.Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, “Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya.”
Itulah pola pikir Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari sisi buruk, melainkan justru dari sisi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.
Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah selesai, patung itu tampak benar-benar seperti manusia. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.Kawan-kawan Pygmalion berkata, “Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu.” Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia sungguhan. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.
Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani. Berdasarkan cerita itulah nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, maka hasilnya betul-betul menjadi positif.
Kazuo Murakami, Ph.D. seorang ahli genetika terkemuka dunia, pemenang Max Planck Research Award dan Japan Academy Prize, berdasarkan penelitian yang ditulis dalam bukunya berjudul The Divine Code of Life, dengan rendah hati Dia mengungkap temuannya bahwa pemahaman umum bahwa gen manusia adalah bersifat tetap dan tidak bisa diubah atau turun temurun ternyata tidak sepenuhnya benar. Ternyata, gen seseorang bisa berubah dari negatif menjadi positif dengan melakukan tiga kebiasaan, yaitu: Memulai apa pun dengan niat mulia, Hidup dengan penuh rasa syukur, dan selalu berpikir positif. Pada dasarnya ketiga faktor penyebab gen menjadi positif itu menyangkut pola pikir.
Jadi kesimpulan sederhananya adalah, kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan sepanjang hari, karena memang semua perbuatan yang kita lakukan selalu diawali oleh pikiran. Anda membaca tulisan ini juga bukankah terlebih dahulu Anda memutuskan dalam pikiran ingin membacanya? Seperti sebuah lukisan, apakah itu lukisan pemandangan alam yang indah, lukisan wajah perempuan cantik, lukisanserdadu sedang berperang, lukisan sebuah keluarga yang sedang tertawa riang, lukisan seorang ibu yang sedang menangis sedih, atau lukisan hantu berwajah seram, bukankah sebelum lukisan itu tertuang di atas kanfas, awalnya gambar itu berada dalam benak atau pikiran si pelukisnya ?
Ya, kita semua adalah pelukis bagi kehidupan kita masing-masing. “Lukisan” hidup seperti apa yang Anda lihat dan rasakan saat ini, itu berasal dari pikiran Anda selama ini. Jika Anda merasa hidup Anda penuh dengan hal-hal yang negatif, itu artinya selama ini pikiran Anda didominasi oleh pikiran-pikiran negatif. Begitu juga sebaliknya, jika Anda merasa bahagia dan positif, itu menandakan bahwa Anda selalu berpikir positif. Merujuk pada hukum kekuatan pikiran ini, jika Anda ingin memperbaiki hidup, maka perbaikilah terlebih dahulu cara berpikirnya. You Are What You Think!

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "You Are What You Think"

Posting Komentar