Jangan remehkan kekuatan kata-kata.
Kepandaian berbicara serta menggunakan kata-kata secara tepat dapat
memengaruhi orang lain, menggerakkan massa, membakar semangat,
mengumpulkan umat—oke, mungkin kamu tidak berminat mendirikan sekte,
jadi coret yang terakhir. Tetapi percaya tidak percaya, kata-kata
memiliki efek besar terhadap apapun yang kita lakukan, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun saat kita bekerja.
Pastinya kamu berbicara setiap hari,
setiap saat, tidak terhitung banyaknya. Mungkin kamu tidak menganggap
penting apa yang kamu katakan sehari-hari, namun dalam dunia kerja, kamu
dituntut untuk menjaga sikap profesional. Kata-kata di bawah ini
mungkin terdengar sepele, tetapi sebaiknya tidak kamu gunakan dalam
berkomunikasi. Jadi, kata-kata apa yang harus dihapus dari
kamusmu agar
komunikasi lebih mulus dan baik?Kata-Kata yang Harus Dihapus dari Kamusmu
Intinya
Contoh: Tadi rapatnya tentang apa?
Daripada: “Intinya tentang target bulan ini.”
Katakan: “Tadi rapatnya tentang target bulan ini.”
Ketika kamu menggunakan kata “intinya”,
kamu melakukan dua hal sekaligus. Pertama, membuatmu terkesan tidak
menghargai lawan bicaramu. Kamu akan terkesan malas menjelaskan atau
menganggap lawan bicaramu tidak bisa berpikir sendiri sehingga kamu
harus mempermudahnya. Kedua, membuatmu terlihat tidak terlalu mengerti
hal yang sedang kalian bicarakan.
Selalu
Contoh: Apa semua tulisan sudah dicek ulang sebelum dipos ke website kita?
Daripada: “Sudah kok. Saya selalu memeriksa ulang semua artikel sebelum dipos.”
Katakan: “Sudah saya periksa ulang semua artikel sebelum dipos.”
Ketika kamu menggunakan kata ini,
seolah-olah kamu memberikan janji-janji yang mungkin akan kamu langgar
secara tidak sengaja nantinya. Menggunakan kata “selalu” ibarat membuat
perangkap bagi dirimu karena kamu berasumsi dapat mengontrol hasil dari
setiap situasi dan terdengar sombong.
Tidak Akan
Contoh: Kamu terlambat mengirim laporan.
Daripada: “Maaf, saya tidak akan mengulanginya.”
Katakan: “Maaf, kedepannya saya akan lebih tepat waktu.”
Never say never, kata Justin
Bieber. Sebagai lawan dari “selalu”, kata “tidak akan” juga mengesankan
bahwa kamu menjanjikan hal yang belum tentu. Di masa depan, semua
mungkin terjadi, maka jangan bilang “tidak akan” pada apa yang belum
pasti.
Tetapi/Namun
Contoh: Apakah promo hadiah bagi pelanggan baru masih berlaku?
Daripada: “Masih, tetapi kami harus mengecek ketersediaan hadiah lebih dahulu.”
Katakan: “Masih, kami akan mengecek ketersediaan hadiah lebih dahulu.”
Kata “tetapi” mengesankan harapan kosong.
Awalnya, kamu seakan-akan memberikan pernyataan positif sehingga lawan
bicara tertarik, kemudian kamu menghancurkannya dengan kata “tetapi” di
akhir kalimat. Seperti ada sesuatu yang disembunyikan pada awalnya.
Hanya/Cuma
Contoh: Apa pekerjaanmu?
Daripada: “Aku cuma penulis artikel.
Katakan: “Aku penulis artikel.”
Kata “hanya” atau “cuma” terdengar
negatif karena terkesan mengecilkan arti dan makna. Hindari menggunakan
kata ini dalam konteks negatif, apalagi ketika berbicara mengenai orang
lain.
Pikir/Rasa
Contoh: Kapan proposalnya bisa dikirim?
Daripada: “Saya rasa Senin sudah bisa dikirim.”
Katakan: “Hari Senin akan saya kirim.”
Kata-kata di atas tidak mencerminkan rasa
percaya diri. Menggunakan kata-kata tersebut akan membuat pernyataanmu,
khususnya saat menjawab pertanyaan atau menjelaskan sesuatu, terdengar
tidak yakin.
Belum ada tanggapan untuk "Kata-Kata yang Harus Dihapus dari Kamusmu"
Posting Komentar