Kisah si Manusia Serigala dari Meksiko

Kisah Aceves 'Si Manusia Serigala'
Photo : BBC
Serigala dan manusia kerap dihubung-hubungkan dalam cerita di masa lampau. Tak heran jika ada sebutan manusia serigala. Sejauh cerita berkembang, manusia serigala hanya ada di dalam cerita atau film. Kepercayaan adanya manusia serigala terus menurun seiring perkembangan zaman.
Tidak sepenuhnya dapat disebut hanya sebatas cerita. Ya, manusia serigala dalam kehidupan nyata benar-benar ada. Hanya saja, mereka tidak dapat berubah-ubah bentuk. Masyarakat menyebut manusia serigala pada mereka yang mengalami kelainan yang disebut Hypertrichosis.

Jesus Aceves, menjadi salah satu manusia yang lahir dengan kondisi langka tersebut. Dia memiliki banyak rambut tebal di seluruh bagian wajah. Tidak hanya Aceves, sekitar 30 anggota keluarganya juga hidup dengan Hypertrichosis.
Rambut tebal dan hitam yang menutupi seluruh wajah membuat Aceves dijuluki sebagai ‘The Little Wolf’. Dia dibesarkan di kota kecil Loreto di utara-barat Meksiko. Tak hanya itu, keluarga Aceves juga kerap mendapatkan faktor sosial lain selain julukan seperti, pengasingan yang dilakukan masyarakat setempat.
Namun di sisi lain, ia juga memiliki keberuntungan tersendiri karena keunikannya. Hal ini berawal saat umurnya beranjak 12 tahun, dimana Aceves memutuskan untuk bekerja di Fairgrounds sebagai penjual tiket. Satu tahun kemudian, dia diangkat menjadi pekerja yang bertugas memberikan hadiah kepada pemenang di sebuah sirkus. Di sanalah pemilik sirkus melihatnya.
Hingga akhirnya kehidupan Aceves diabadikan dalam film dokumenter. Berjudul Chuy, the Wolf Man, film ini menguak bagaimana kehidupan Aceves.
"Hidup saya dimulai di sirkus ketika saya masih berumur tiga belas tahun," kata Aceves, seperti yang dilaporkan dari BBC, Selasa (1/09).
"Kami selalu dikunci. Mereka menyajikan kami sebuah tempat agar kami tidak dapat terlihat oleh banyak orang. Saya memberitahu semua orang bahwa Tuhan memang menciptakan saya seperti ini.”
Aceves dan sebagian besar keluarganya tinggal di dua rumah yang bersebelahan. Rumah ini diberikan oleh walikota saat Aceves dan sepupunya masih muda. Aceves memiliki tiga anak perempuan, semuanya telah lahir dengan kondisi Hypertrichosis.
Aceves dengan putri bungsunya, Araceli, dan mantan istrinya, Victoria Aceves dengan putri bungsunya, Araceli, dan mantan istrinya, Victoria
"Kondisi seperti ini lebih sulit untuk anak perempuan karena kurang diterima secara sosial di masyarakat. Sebagian besar anak perempuan Hypertrichosis telah ditinggalkan oleh teman-teman mereka. Tapi untuk pria, mereka dianggap macho dan cenderung memiliki banyak pacar,” kata wanita yang membuat film dokumenter tentang keluarga Hypertrichosis, Eva Aridjis
Tidak ada yang benar-benar tahu apa penyebab Hypertrichosis dan bagaimana menyembuhkannya. Ada sekitar 50 kasus yang didokumentasikan dalam sejarah manusia. Dalam kasus keluarga Aceves, kromosom X menjadi kondisi yang disebut sebagai mutasi. Ini berarti, setiap anak perempuan yang lahir akan mewarisi Hypertrichosis.
Sedangkan wanita yang memiliki gen ini, setengah dari anak-anak mereka juga akan mengalami hal sama, terlepas dari apakah mereka laki-laki atau perempuan. Berdasarkan kisah Aceves ini, para peneliti tertarik menemukan obat untuk merontokkan rambut yang ada di wajah mereka.
Cara mencukur tidak menjadi cara permanen karena rambut di sekitar wajah akan terus tumbuh, meski telah dicukur. Cara lain, seperti laser hair removal hanya akan membantu mengurangi jumlah rambut dan tidak secara permanen hilang.

sumber : analisadaily

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kisah si Manusia Serigala dari Meksiko"

Posting Komentar